Mainberita – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) terus memperkuat koordinasi guna memastikan kesiapan menjelang mudik dan libur panjang Idul Fitri 1446 H.
Untuk itu, Gubernur Khofifah mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) Pengamanan Mudik Lebaran 2025 di Grand City Surabaya, melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, Sekdaprov Jatim Adhy Karyono, serta Bupati/Wali Kota, Danrem, Dandim, Kapolres, dan Kadishub se-Jatim.
Dalam rakor tersebut, Khofifah menekankan pentingnya sinergi antarinstansi guna memastikan kesiapan infrastruktur, ketersediaan logistik, serta kelancaran arus transportasi selama periode mudik.
Dilansir dari laman resmi, salah satu perhatian utama dalam kegiatan tersebut adalah pengaturan jadwal penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju Gilimanuk Bali.
Masyarakat diingatkan untuk menghindari perjalanan pada 28 Maret pukul 17.00 hingga 30 Maret pukul 06.00, karena penutupan pelabuhan bertepatan dengan perayaan Hari Raya Nyepi.
Selain itu, Gubernur juga menyoroti potensi cuaca ekstrem selama periode mudik. Berdasarkan data BMKG, beberapa wilayah di Jatim seperti Pacitan, Mojokerto, Ponorogo, Malang, dan Banyuwangi masih berisiko mengalami curah hujan tinggi yang dapat menyebabkan tanah longsor dan banjir. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan.
Demi menjaga keselamatan pemudik, Khofifah juga menginstruksikan agar pos pelayanan kesehatan di titik-titik rawan kecelakaan tetap beroperasi selama 24 jam.
Hal ini bertujuan untuk memastikan pertolongan pertama dapat segera diberikan kepada korban kecelakaan selama arus mudik berlangsung. (*)