Mainberita – Di media sosial, banyak netizen membagikan video yang menunjukkan daun dan tumbuhan yang tampak diam, tidak bergerak sama sekali, khususnya pada pagi hari di hari raya Idul Fitri.
Fenomena ini memicu berbagai spekulasi, mulai dari kepercayaan mistis hingga penjelasan ilmiah. Lalu, apa sebenarnya yang menyebabkan hal ini terjadi?
Faktor Atmosfer dan Angin
Secara ilmiah, pergerakan daun dan tumbuhan sangat dipengaruhi oleh angin. Pada pagi hari, terutama di hari raya Idul Fitri, suasana cenderung lebih tenang karena aktivitas manusia berkurang.
Di banyak daerah, terutama di kawasan perkotaan, kendaraan yang biasanya menciptakan turbulensi udara berkurang drastis karena orang-orang sedang berkumpul untuk melaksanakan salat Id dan merayakan Lebaran.
Akibatnya, udara menjadi lebih stabil dan angin pun minim, menyebabkan daun dan tumbuhan tampak tidak bergerak.
Kondisi Suhu dan Kelembapan
Pagi hari umumnya memiliki suhu yang lebih rendah dibandingkan siang atau sore hari. Perbedaan suhu ini berpengaruh terhadap tekanan udara dan pergerakan angin di suatu wilayah.
Kelembapan yang lebih tinggi pada pagi hari juga membuat udara cenderung lebih padat dan kurang bergerak, sehingga dedaunan tampak diam.
Efek Psikologis dan Perhatian yang Lebih Fokus
Selain faktor ilmiah, ada juga aspek psikologis dalam fenomena ini. Karena hari raya Idul Fitri adalah momen yang istimewa dan penuh makna, orang-orang cenderung lebih peka terhadap lingkungan sekitar.
Netizen yang merekam momen ini mungkin sebelumnya tidak terlalu memperhatikan kondisi serupa di hari-hari biasa, sehingga menganggapnya sebagai sesuatu yang unik.
Fenomena daun dan tumbuhan yang tidak bergerak di pagi hari Idul Fitri dapat dijelaskan secara ilmiah dengan beberapa faktor utama, seperti minimnya angin, stabilitas atmosfer, serta kondisi suhu dan kelembapan udara.
Meskipun terlihat unik dan jarang diperhatikan, sebenarnya fenomena ini bukanlah sesuatu yang di luar kebiasaan. Namun, tetap menarik untuk diamati dan didokumentasikan sebagai bagian dari keindahan momen Lebaran. (*)