Mainberita – Dalam tradisi Jawa, Malam 1 Suro—sering disamakan dengan malam pergantian Tahun Baru Islam—memegang posisi penting sebagai momen refleksi, ziarah, dan berbagai ritual spiritual. Berikut penjelasan lengkap tentang kapan Malam 1 Suro 2025 jatuh, perbedaan penetapan di berbagai lembaga, serta ragam tradisi yang menyertainya.
1. Penanggalan: Kalender Hijriah vs. Masehi
1 Muharram 1447 H merupakan hari pertama bulan Muharram dalam kalender Hijriah, yang secara resmi ditetapkan oleh LF PBNU pada Jumat Kliwon, 27 Juni 2025.
Menurut Tim Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh, keputusan serupa di Indonesia memosisikan 1 Muharram 1447 H pada Jumat, 27 Juni 2025 .
Namun, berdasarkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang diadopsi Muhammadiyah, awal Muharram di Arab Saudi dan beberapa negara lain—termasuk pencatatan astronomis hilal—justru jatuh pada Kamis, 26 Juni 2025 malam .
Karena perbedaan metode hisab dan rukyat, Malam 1 Suro biasanya diperingati sejak waktu Maghrib sehari sebelumnya.
> Malam 1 Suro 2025 di Indonesia dimulai Maghrib Kamis, 26 Juni 2025 dan berlangsung hingga masuk waktu Subuh Jumat, 27 Juni 2025.
2. Makna dan Keistimewaan
1. Awal Bulan Suci
Muharram termasuk satu dari empat bulan haram dalam Islam, di mana segala bentuk peperangan dilarang. Bulan ini menjadi momentum untuk introspeksi, taubat, dan menyusun kembali niat beribadah.
2. Asyura: Puncak Perenungan
Peringatan Asyura pada tanggal 10 Muharram (10 Suro) berkaitan dengan kisah Nabi Musa dan pengikutnya, serta sengketa sejarah Karbala dalam tradisi Syiah. Meskipun jatuh beberapa hari setelah 1 Suro, semangat refleksi sudah dimulai sejak malam pertama.
3. Ritual Jawa Khas
Ziarah Makam Leluhur: Banyak yang mengunjungi kerabat atau tokoh spiritual untuk berdoa.
Kirab Budaya: Prosesi barisan kesenian tradisional—seperti wayang, gamelan, atau jaran kepang—memeriahkan langgar atau pendapa desa.
Tirakatan dan Sembahyang Malam: Tahlil dan doa bersama hingga sebelum Subuh.
3. Tips Menyambut Malam 1 Suro
1. Bersihkan Diri & Lingkungan
Mulai dengan niat hijrah: rapihkan rumah, bersihkan masjid atau langgar setempat.
2. Perbanyak Dzikir dan Doa
Manfaatkan malam panjang untuk memperbanyak istighfar, shalawat, dan doa khusus.
3. Ikuti Acara Komunitas
Banyak desa/kelurahan menggelar tirakatan dan ogoh-ogoh khas Jawa. Berpartisipasi akan menguatkan rasa kebersamaan.
4. Tetap Sesuai Protokol
Jika di tempatmu masih ada pembatasan kerumunan, utamakan salat malam bersama keluarga inti atau streaming pengajian.
Malam 1 Suro bukan sekadar pergantian tanggal, melainkan kesempatan langka untuk menyulam kembali niat dan memperkuat ukhuwah. Meski kalendernya bisa sedikit berbeda antar lembaga, semangat hijrah dan ketakwaan adalah inti yang sama. Selamat menyambut Malam 1 Suro 1447 H—semoga membawa berkah dan keberuntungan sepanjang tahun!
