Mainberita — Tepat tujuh hari pasca ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, proses pencarian dan evakuasi korban masih terus berlangsung.
Hingga Ahad (5/10) pukul 18.00 WIB, alat berat seperti eskavator dan pemecah beton masih terus dikerahkan untuk mengais puing-puing bangunan empat lantai yang runtuh tersebut.
Satu per satu jasad korban mulai ditemukan dan dievakuasi, meski sebagian besar masih belum teridentifikasi.
Berdasarkan data terbaru yang dirilis hingga Senin (6/10/2025) pukul 22.45 WIB, jumlah korban meninggal dunia akibat tragedi ini mencapai 61 orang.
Dari total tersebut, 17 jenazah telah berhasil diidentifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI).
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengungkapkan bahwa total korban terdampak mencapai 167 orang, termasuk di antaranya korban luka dan meninggal dunia.
Sementara itu, berdasarkan pantauan rekan media di lokasi, tim pencarian dan pertolongan (SAR gabungan) terus bekerja tanpa henti menggunakan perlengkapan lengkap seperti alat pelindung diri (APD), helm keselamatan, sarung tangan, sepatu boots, dan kacamata khusus.
Setiap jasad yang ditemukan langsung dimasukkan ke kantong jenazah, disemprot cairan disinfektan, lalu dibawa ke RS Bhayangkara untuk proses identifikasi lebih lanjut.
Seiring dengan semakin terbukanya akses di area reruntuhan, jumlah korban yang ditemukan pun terus bertambah.
Setiap temuan menjadi langkah penting bagi tim SAR dalam upaya menuntaskan proses pencarian dan memberikan kejelasan bagi keluarga korban yang menanti. (*)