Mainberita – Pernah dengar olahraga padel? Sekilas mirip tenis, tapi lapangannya lebih kecil dan di kelilingi dinding kaca. Permainan ini sedang naik daun di berbagai negara, bahkan mulai masuk ke Indonesia. Tapi siapa sangka, olahraga sekelas dunia ini ternyata lahir bukan dari stadion megah, melainkan dari halaman rumah seseorang di Meksiko!
Adalah Enrique Corcuera, seorang bangsawan asal Acapulco, Meksiko, yang pada tahun 1969 ingin membangun lapangan tenis di rumahnya. Sayangnya, lahan di belakang rumahnya terbatas. Tak kehilangan akal, Enrique membuat versi mini dari tenis—lengkap dengan tembok di sekelilingnya agar bola tak keluar area permainan. Dari situ, lahirlah permainan baru yang ia sebut padel tennis.
Beberapa tahun kemudian, sahabatnya asal Spanyol, Alfonso de Hohenlohe, berkunjung dan langsung jatuh cinta dengan permainan unik itu. Ia pun membawa ide tersebut ke negaranya dan memperkenalkannya di Marbella Club, tempat berkumpulnya bangsawan dan selebritas Spanyol. Dari sinilah padel mulai dikenal luas dan menjadi olahraga gaya hidup di Eropa.
Gelombang berikutnya datang dari Argentina pada tahun 1980-an. Masyarakat di sana begitu antusias hingga padel tumbuh menjadi salah satu olahraga paling populer di negara itu. Kini, Spanyol dan Argentina menjadi dua pusat kekuatan padel dunia, melahirkan atlet-atlet profesional yang bertanding di kejuaraan internasional.
Di era modern, padel berkembang cepat dan mulai merambah ke Asia, termasuk di Indonesia dikarenakan permainannya cepat, seru, dan bisa dimainkan oleh siapa saja, itulah daya tarik utamanya.
Dari halaman rumah sederhana di Meksiko hingga kini mendunia, padel membuktikan bahwa kadang ide besar lahir dari ruang yang terbatas. Mungkin, di Tulungagung nanti juga bakal bermunculan atlet atlet baru, siapa tahu, dari sini pula lahir bintang baru.