Mainberita – Setiap tanggal 12 Oktober, masyarakat Jawa Timur punya alasan istimewa untuk merayakan hari kebanggaan mereka: Hari Jadi Provinsi Jawa Timur. Namun, di balik gegap gempita peringatan ini, tersimpan kisah sejarah yang menjadi fondasi lahirnya semangat juang rakyat Jatim.
Tanggal 12 Oktober 1945 bukan sekadar angka. Hari itu menandai pelantikan Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo (R.M.T.A. Soerjo) sebagai Gubernur Pertama Jawa Timur, hanya dua bulan setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pelantikan ini menjadi simbol terbentuknya pemerintahan daerah yang sah di bawah naungan Republik Indonesia.
R.M.T.A. Soerjo, yang sebelumnya dikenal sebagai Bupati Magetan, bukan hanya birokrat, melainkan seorang pejuang yang berdiri di garis depan mempertahankan kemerdekaan. Dalam masa genting pasca-proklamasi, ia mengorganisasi kekuatan rakyat dan menjaga stabilitas pemerintahan di Jawa Timur yang saat itu penuh gejolak. Sayangnya, perjuangannya berakhir tragis. Pada 1948, R.M.T.A. Soerjo gugur di tangan kelompok bersenjata dalam peristiwa di Kedunggalar, Ngawi. Namun semangatnya tak pernah padam. Ia dikenang sebagai Pahlawan Nasional, dan tanggal pelantikannya kini menjadi tonggak sejarah berdirinya Provinsi Jawa Timur.
Lebih dari Sekadar Seremonial. Setiap tahun, Pemerintah Provinsi Jawa Timur memperingati hari bersejarah ini dengan berbagai kegiatan. Mulai dari upacara di Gedung Negara Grahadi, pameran produk unggulan daerah, hingga festival budaya yang menampilkan keragaman seni dan tradisi dari 38 kabupaten/kota.
Gubernur Jawa Timur kerap menegaskan bahwa peringatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan refleksi perjuangan dan tanggung jawab untuk membawa Jawa Timur terus maju — sebagaimana pesan leluhur: “Jer Basuki Mawa Béya,” yang bermakna setiap keberhasilan memerlukan pengorbanan dan usaha besar.
Dari Semangat 1945 ke Jawa Timur Cettar. Kini, semangat perjuangan itu diterjemahkan ke dalam jargon pemerintahan modern: Cettar — Cepat, Efektif, Tanggap, Transparan, Akuntabel, dan Responsif. Sebuah bentuk adaptasi nilai-nilai kepahlawanan R.M.T.A. Soerjo ke dalam tata kelola pemerintahan masa kini.
Jawa Timur bukan hanya daerah dengan sejarah panjang, tapi juga provinsi yang dikenal tangguh, pekerja keras, dan kreatif. Dari Surabaya hingga Banyuwangi, dari Blitar hingga Madura, semangat “arek-arek Jatim” selalu hidup di setiap langkah pembangunan.
Selamat Hari Jadi Jawa Timur. Semoga semangat perjuangan para pendahulu terus mengalir dalam kerja nyata anak negeri hari ini. Karena seperti kata pepatah Jawa itu, “Jer Basuki Mawa Béya” tidak ada kemajuan tanpa perjuangan.