Jakarta – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) di bawah kepemimpinan Menteri Nusron Wahid mencatat capaian luar biasa dalam satu tahun terakhir. Selama periode Oktober 2024 hingga Oktober 2025, nilai ekonomi yang dihasilkan dari program pendaftaran tanah mencapai Rp1.021,95 triliun.
Capaian ini menjadi bukti konkret bahwa program pendaftaran tanah bukan hanya sekadar urusan administrasi, melainkan pilar utama dalam menggerakkan roda ekonomi nasional.
“Pendaftaran tanah bukan hanya soal administrasi, tapi juga fondasi ekonomi. Setiap bidang tanah yang terdaftar berarti kepastian hukum bagi rakyat, sekaligus membuka potensi ekonomi yang luar biasa,” ujar Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid, Kamis (23/10/2025).
Selama kurun waktu satu tahun, sebanyak 4.002.281 bidang tanah berhasil didaftarkan, dengan 2.687.686 bidang di antaranya telah bersertipikat. Dari jumlah itu, tercatat kontribusi ekonomi mencapai lebih dari Rp1.021 triliun, mencerminkan sinergi nyata antara kebijakan agraria dan pertumbuhan ekonomi rakyat.
“Nilai ini mencerminkan kontribusi langsung program pendaftaran tanah terhadap peningkatan aset masyarakat, akses permodalan, dan penerimaan negara,” tambah Nusron.
Dampak Ekonomi Nyata dari Pendaftaran Tanah
Peningkatan nilai ekonomi tersebut bersumber dari beberapa komponen penting. Menteri Nusron menjelaskan, kontribusi terbesar berasal dari Hak Tanggungan yang mencapai Rp980,5 triliun.(*)

