BLITAR – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) akan melakukan evaluasi tata ruang pascabencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Menteri ATR/Kepala BPN, Nusron Wahid, menyebut evaluasi dilakukan untuk memastikan pemanfaatan ruang sesuai karakter lingkungan serta meminimalkan risiko bencana ke depan.
Ia menjelaskan bahwa langkah serupa sebelumnya diterapkan pada penanganan banjir di Jakarta, melalui penataan ulang pola ruang bersama Pemerintah Provinsi, Kementerian PUPR, dan pihak terkait. Rekomendasi perubahan kawasan yang tidak adaptif terhadap lingkungan menjadi bagian penting dari proses tersebut.
Dalam evaluasi pascabencana, ATR/BPN akan menggandeng pemerintah daerah sebagai pemegang kewenangan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) serta kementerian lintas sektor. Menteri Nusron menekankan pentingnya kolaborasi agar penyesuaian tata ruang tidak hanya bersifat administratif, tetapi benar-benar melindungi masyarakat.
Ia menyoroti bahwa banyak kejadian banjir dan longsor dipicu pemanfaatan ruang yang tidak sesuai daya dukung lingkungan. Evaluasi pascabencana diharapkan dapat memperkuat sistem tata ruang yang lebih defensif terhadap risiko bencana. Dalam kesempatan ini, Menteri Nusron menyampaikan belasungkawa bagi korban di tiga wilayah Sumatera. (*)

