Mainberita, Tulungagung – Rokok masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Meski kampanye anti-rokok terus digalakkan, jumlah perokok aktif di Indonesia masih tinggi.
Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Kesehatan, sekitar 65 juta orang di Indonesia adalah perokok aktif, dengan angka prevalensi yang lebih tinggi pada kalangan remaja dan dewasa muda.
Dampak Kesehatan yang Mengerikan
Merokok telah terbukti menyebabkan berbagai penyakit mematikan, termasuk kanker paru, penyakit jantung, stroke, dan gangguan pernapasan kronis. Dr. Arif Setiawan, seorang spesialis paru, mengungkapkan bahwa pasien dengan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) akibat rokok terus meningkat setiap tahunnya.
“Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 zat kimia berbahaya, termasuk 70 zat yang bersifat karsinogenik. Ini yang membuat perokok memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker dan penyakit serius lainnya,” jelasnya.
Tak hanya berdampak pada perokok aktif, asap rokok juga berbahaya bagi perokok pasif. Anak-anak dan ibu hamil yang terpapar asap rokok lebih rentan mengalami gangguan pernapasan, infeksi saluran napas, dan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah.
Ancaman terhadap Lingkungan dan Ekonomi
Selain berdampak pada kesehatan, rokok juga mencemari lingkungan. Sampah puntung rokok menjadi salah satu limbah yang sulit terurai dan mengandung zat kimia beracun yang dapat mencemari tanah serta sumber air.
Dari sisi ekonomi, kebiasaan merokok juga dapat membebani keuangan pribadi dan negara. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata pengeluaran rumah tangga untuk rokok lebih tinggi dibandingkan dengan pengeluaran untuk pendidikan dan gizi anak. Sementara itu, biaya pengobatan penyakit akibat rokok menelan anggaran kesehatan yang besar.
Upaya Pengendalian dan Regulasi
Pemerintah terus berupaya mengurangi angka perokok melalui berbagai kebijakan, seperti kenaikan cukai rokok, perluasan area bebas rokok, serta kampanye edukasi tentang bahaya merokok. Namun, tantangan besar masih dihadapi, terutama dalam mengatasi gempuran iklan rokok yang kerap menyasar kalangan muda.
Masyarakat diharapkan semakin sadar akan bahaya rokok dan mulai mengurangi atau bahkan berhenti merokok demi kesehatan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan.