Mainberita – Besok, Sabtu 5 Juli 2025, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan Puasa Tasu’a, yaitu puasa sunah yang dikerjakan sehari sebelum Puasa Asyura. Puasa Tasu’a jatuh setiap tanggal 9 Muharram dalam kalender Hijriah dan menjadi salah satu amalan sunah yang sangat dianjurkan Rasulullah SAW.
Tasu’a berasal dari kata Arab تَاسُعَاء yang berarti kesembilan, merujuk pada tanggal 9 Muharram. Puasa Tasu’a biasanya dilakukan bersamaan dengan Puasa Asyura (10 Muharram) keesokan harinya.
Dalam hadis riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW berpuasa pada tanggal 10 Muharram dan berniat untuk berpuasa juga pada tanggal 9 Muharram agar berbeda dengan kebiasaan orang Yahudi yang hanya.
Puasa Tasu’a memiliki keutamaan besar sebagai salah satu bentuk ibadah sunah yang mendatangkan ampunan dan pahala berlimpah. Beberapa keutamaannya adalah:
-
Menghapus dosa-dosa kecil pada tahun sebelumnya.
-
Mengikuti sunnah Rasulullah SAW.
-
Membiasakan umat Islam untuk memperbanyak amal kebaikan di bulan Muharram, bulan mulia kedua setelah Ramadan.
-
Sebagian ulama juga menekankan bahwa Puasa Tasu’a sebaiknya dilanjutkan dengan Puasa Asyura pada 10 Muharram. Kedua puasa ini saling melengkapi, sesuai anjuran Nabi Muhammad SAW.
Dalam riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
“Jika aku masih hidup pada tahun depan, sungguh aku akan berpuasa pada hari kesembilan (Tasu’a) dan kesepuluh (Asyura).”
(HR. Muslim)
Lafal Niat Puasa Tasu’a
Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin:
Nawaitu shauma Tasu’a sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya:
“Saya niat puasa Tasu’a, sunah karena Allah Ta’ala.”
Kapan Membaca Niatnya?
-
Waktu terbaik: dibaca malam hari setelah shalat Isya atau sebelum tidur.
-
Boleh juga diucapkan sebelum fajar (sebelum imsak), asalkan belum makan minum setelah terbit fajar.