Mainberita – Industri hiburan Korea Selatan dikenal sebagai dunia yang penuh gemerlap dan ketenaran. Namun, di balik kesuksesan para artis, tekanan yang mereka hadapi sering kali tidak terlihat oleh publik.
Salah satu masalah terbesar adalah bullying, baik di dunia nyata maupun di media sosial. Sayangnya, beberapa artis muda memilih mengakhiri hidupnya karena tak mampu menanggung beban tersebut.
Kasus Terbaru: Kim Sae Ron Meninggal Dunia
Pada Minggu, 16 Februari 2025, industri hiburan Korea kembali berduka dengan kabar meninggalnya aktris muda Kim Sae Ron di usia 24 tahun.
Kepolisian Seongdong, Seoul, melaporkan bahwa ia ditemukan tak bernyawa oleh seorang teman yang sebelumnya memiliki janji bertemu dengannya.
Kim Sae Ron mengalami masa sulit dalam kariernya sejak terlibat dalam kecelakaan akibat mengemudi dalam keadaan mabuk pada Mei 2022.
Setelah insiden tersebut, ia mendapat banyak hujatan dari publik yang membuatnya vakum dari dunia hiburan. Meskipun sempat kembali lewat drama Bloodhounds pada 2023, tekanan dari masyarakat dan cyberbullying diduga menjadi salah satu faktor yang memperburuk kondisi mentalnya.
Kasus Serupa di Industri Hiburan Korea
Kim Sae Ron bukanlah satu-satunya artis yang menjadi korban bullying hingga berujung tragis. Berikut beberapa kasus lain yang pernah mengguncang industri hiburan Korea:
1. Sulli (2019)
Mantan anggota f(x), Sulli, ditemukan meninggal dunia di rumahnya pada 14 Oktober 2019. Sejak keluar dari grupnya, ia sering menjadi target cyberbullying karena sikapnya yang dianggap terlalu bebas dan terbuka.
Tekanan mental akibat komentar jahat di media sosial diduga menjadi penyebab utama keputusannya untuk mengakhiri hidup.
2. Goo Hara (2019)
Sebulan setelah kepergian Sulli, mantan anggota KARA, Goo Hara, ditemukan meninggal dunia pada 24 November 2019. Ia mengalami depresi setelah menghadapi kasus hukum dengan mantan pacarnya dan serangan komentar kebencian di media sosial.
3. Cha In Ha (2019)
Aktor muda yang sedang naik daun, Cha In Ha, ditemukan meninggal dunia pada 3 Desember 2019. Meskipun penyebab pastinya tidak diungkapkan, banyak yang menduga tekanan industri hiburan berkontribusi pada kematiannya.
4. Kim Jonghyun (2017)
Vokalis utama SHINee, Kim Jonghyun, mengakhiri hidupnya pada 18 Desember 2017. Dalam surat terakhirnya, ia menuliskan perasaan tertekan dan kesepian, meskipun dari luar ia terlihat baik-baik saja.
Fenomena Bullying dan Tekanan di Industri K-Pop
Bullying dalam industri hiburan Korea terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari komentar jahat di media sosial, tekanan dari agensi, hingga ekspektasi tak realistis dari publik.
Cyberbullying menjadi ancaman serius karena artis harus menghadapi kritik tanpa henti dari warganet, yang sering kali tidak mempertimbangkan dampaknya terhadap kesehatan mental mereka.
Selain itu, budaya kerja yang keras dalam industri K-Pop juga menambah beban bagi para artis.
Mereka dituntut untuk selalu tampil sempurna, baik dari segi penampilan maupun sikap, sehingga sedikit kesalahan bisa berujung pada hujatan massal.
Upaya Pencegahan dan Harapan ke Depan
Setelah berbagai tragedi yang terjadi, pemerintah Korea Selatan dan industri hiburan mulai meningkatkan perhatian terhadap isu kesehatan mental artis. Beberapa langkah yang telah dilakukan antara lain:
Pembentukan undang-undang anti-cyberbullying untuk melindungi figur publik dari komentar kebencian.
Agensi hiburan mulai menyediakan konseling psikologis bagi artis mereka.
Masyarakat semakin menyadari pentingnya mendukung kesehatan mental dan menghindari budaya komentar jahat.
Namun, upaya ini masih perlu diperkuat agar kejadian serupa tidak terulang. Kesadaran publik dalam menggunakan media sosial dengan bijak juga menjadi faktor penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi para artis.
Kasus kematian artis akibat bullying dan tekanan industri hiburan di Korea Selatan menjadi peringatan serius bagi semua pihak.
Kim Sae Ron, Sulli, Goo Hara, dan banyak artis lainnya meninggalkan dunia ini dengan luka yang seharusnya bisa dicegah jika ada dukungan yang lebih besar.
Saatnya bagi industri hiburan, media, dan masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental para artis dan menciptakan lingkungan yang lebih manusiawi bagi mereka. (*)