Mainberita – Proyek strategis nasional Jalur Lintas Selatan (JLS) di Kabupaten Blitar memasuki tahap penting.
Pemerintah Kabupaten Blitar menargetkan pembebasan lahan rampung pada 2025, memastikan kelancaran konstruksi yang dijadwalkan mulai November tahun yang sama.
Bupati Blitar, Rijanto, menegaskan komitmennya dalam mempercepat proses pembebasan lahan, terutama di Desa Tulungrejo, Kecamatan Wates.
Dalam kunjungannya ke lokasi pada Kamis, 13 Maret 2025, bersama Wakil Bupati Beky Herdihansah dan perwakilan Badan Pertanahan Nasional (BPN), Rijanto menekankan pentingnya kerja sama semua pihak agar proyek ini berjalan tanpa hambatan.
“Pembebasan lahan untuk proyek JLS harus selesai pada 2025. Ini adalah program strategis nasional yang harus kita dukung bersama,” ujarnya. Pemerintah daerah berencana melakukan pendekatan intensif dengan pemilik lahan untuk mempercepat penyelesaian proses ini.
Setelah Lebaran 2025, Pemkab Blitar akan mengadakan pertemuan dengan warga pemilik tanah guna membahas mekanisme ganti rugi sesuai regulasi. Rijanto menegaskan bahwa pendekatan persuasif menjadi kunci utama dalam proses ini.
“Kami ingin memastikan semua pihak mendapatkan kejelasan. Masyarakat perlu memahami bahwa proyek ini bukan hanya sekadar pembangunan infrastruktur, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi jangka panjang,” tambahnya.
Proyek JLS merupakan bagian dari upaya meningkatkan konektivitas jalur selatan Pulau Jawa, membuka akses ekonomi baru bagi daerah yang sebelumnya kurang terjangkau.
Dengan strategi percepatan yang telah dirancang, Pemkab Blitar optimistis proyek ini dapat menjadi contoh keberhasilan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat.
Infrastruktur yang dibangun diharapkan menjadi landasan bagi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Blitar di masa depan. (*)
