Mainberita – Setiap 1 Juli, Indonesia memperingati Hari Bhayangkara, yaitu hari lahirnya Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Tahun ini, HUT Bhayangkara memasuki usia ke-79 dengan tema “Polri untuk Masyarakat” yang menegaskan kembali tugas pokok polisi sebagai pelindung dan pengayom rakyat.
Lalu, bagaimana anak muda bisa ikut merayakan atau memaknainya? Meski tidak harus turun ke lapangan atau ikut upacara resmi, generasi muda tetap bisa berkontribusi lewat cara-cara sederhana yang bermakna.
Langkah pertama, anak muda bisa mulai dari hal mendasar: memahami sejarah lahirnya Bhayangkara. Dari situ, tumbuh kesadaran bahwa tugas Polri sangat erat dengan kehidupan sehari-hari—mulai dari menjaga keamanan di jalan, penegakan hukum, hingga penanggulangan bencana.
Banyak konten edukasi di media sosial, YouTube, atau podcast yang bisa dijadikan sumber belajar ringan. Membaca dan berdiskusi juga bisa membuka wawasan kritis soal peran Polri di era digital.
Anak muda bisa ikut memaknai Hari Bhayangkara dengan bersikap tertib dan taat hukum, sekecil apapun itu. Contoh konkret:
- Tertib berlalu lintas, pakai helm, punya SIM aktif.
- Tidak terlibat tawuran atau tindakan anarkis.
- Berani melapor jika melihat kejahatan di sekitar.
Hal-hal kecil ini jadi kontribusi nyata mendukung kerja polisi.
Di era medsos, hoaks dan provokasi gampang menyebar. Anak muda bisa berperan sebagai penyaring informasi, membagikan konten positif tentang keamanan, tertib hukum, hingga gerakan anti-bullying dan anti-hoaks.
Kalau mau lebih berdampak, bisa bikin kampanye mini: misalnya desain poster, video pendek, atau reels edukasi bertema “Polri Sahabat Masyarakat”.
Banyak Polres atau Polsek di daerah yang menggelar baksos, donor darah, vaksinasi, dan kerja bakti dalam rangka HUT Bhayangkara. Anak muda bisa ikut bergabung sebagai relawan. Selain membantu masyarakat, ini juga jadi ajang silaturahmi dan menumbuhkan rasa kebersamaan.
Memaknai Hari Bhayangkara juga berarti ikut mengingatkan jika melihat praktik yang tidak sesuai di lapangan. Anak muda bisa menyampaikan kritik dengan cara elegan: lewat tulisan, diskusi kampus, hingga forum publik.
Dengan catatan, kritik tetap harus santun, berbasis data, dan bertujuan agar Polri semakin baik.
Memaknai Hari Bhayangkara bukan hanya tugas polisi, tapi juga kita semua sebagai warga negara. Anak muda punya peran penting untuk mendukung Polri melalui tindakan sehari-hari: taat aturan, aktif menjaga lingkungan, hingga jadi agen edukasi di ruang digital.
Karena pada akhirnya, “Polri untuk Masyarakat” akan berjalan seimbang kalau masyarakat, termasuk generasi muda, juga aktif mendukung terciptanya ketertiban dan keamanan bersama.