Mainberita – Sebagai Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi terus meluncurkan berbagai kebijakan yang menarik perhatian publik, salah satunya adalah rencana mengirimkan pelajar bermasalah ke barak militer untuk mendapatkan pembinaan.
Program ini masih dalam tahap koordinasi, namun kriteria pelajar yang akan dibina mulai dirumuskan.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan bekerja sama dengan Kodam III/Siliwangi untuk menjalankan program pembinaan ini.
Fokus utama program adalah membentuk kedisiplinan bagi pelajar yang dinilai bermasalah.
Wahyu menjelaskan bahwa seluruh proses akan dilakukan setelah mekanisme teknis disepakati antara Kodam III/Siliwangi dan Pemprov Jabar, serta akan diumumkan secara resmi sebelum pelaksanaan.
Adapun kriteria pelajar yang menjadi prioritas dalam program ini adalah mereka yang terlibat dalam aksi tawuran dan anggota geng motor.
Pemilihan siswa tersebut akan dilakukan atas persetujuan bersama antara pihak sekolah dan orang tua murid.
Brigjen Wahyu juga menegaskan bahwa seluruh penentuan kriteria berasal dari Pemprov Jawa Barat, bukan inisiatif dari TNI AD atau Kodam III/Siliwangi, serta tetap melibatkan persetujuan orang tua dan siswa. (*)
