Mainberita – Rencana program digitalisasi pendidikan melalui pembagian smart TV kini tengah menjadi perhatian publik. Program ini pun telah disiapkan oleh Presiden Prabowo Subianto dengan membagikan 330 ribu unit smart board atau smart TV ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.
Program ini digadang-gadang menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses pembelajaran digital, khususnya bagi sekolah yang berada di daerah terpencil.
Program Digitalisasi Pendidikan Nasional
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari menyatakan, smart TV itu akan dibagikan ke 330 ribu sekolah dari total sekitar 450 ribu sekolah yang ada di Indonesia.
Jumlah tersebut setara dengan 73 persen dari total sekolah di seluruh negeri.“Program yang terbaru adalah program Pak Prabowo untuk menyediakan smart TV, layar smart itu di 330.000 sekolah masing-masing di Indonesia,” kata Qodari dalam di Jakarta, Sabtu 20 September 2025.
Menurut Qodari, langkah ini merupakan wujud keberpihakan Presiden Prabowo di bidang pendidikan. Smart TV berfungsi mendukung sistem pembelajaran jarak jauh agar kualitas materi ajar bisa merata di seluruh penjuru Indonesia.
sekolah-sekolah yang letaknya jauh dari Jakarta, jauh dari pusat, bisa tetap mendapatkan materi-materi pengajaran yang berkualitas oleh guru yang berkualitas. Sedemikian tekad Pak Prabowo untuk anak-anak Indonesia,” jelasnya.
Qodari menyebutkan bahwa tahun pertama masa jabatan, Presiden telah menargetkan sebagian besar sekolah sudah bisa mengakses sistem pembelajaran digital ini.
“Di tahun pertama beliau jadi Presiden, beliau ingin agar 73 persen sekolah di seluruh Indonesia punya akses digital,” ujarnya.
Harapan Prabowo soal Smart Classroom
Presiden Prabowo sebelumnya telah menyinggung program smart classroom dalam beberapa kesempatan. Dia menilai digitalisasi sekolah menjadi kunci pemerataan pendidikan.
“Saya ingin ada digitalisasi sekolah-sekolah, kita akan taruh layar-layar televisi di setiap sekolah kita,” kata Prabowo di SDN Cimahpar 5, Bogor Utara, Jawa Barat pada Jumat 2 Mei 2025 silam.
Menurut Prabowo, keberadaan smart TV bisa membuka akses bagi guru-guru terbaik nasional menyampaikan materi secara langsung di seluruh sekolah.
Sistem ini diharapkan dapat menutup kesenjangan akses pendidikan, terutama di sekolah-sekolah yang masih kesulitan tenaga pengajar dengan kompetensi tertentu.
“Smart TV ini interaktif, jadi saya dari pusat bisa lihat kelas yang tidak ada gurunya atau gurunya kewalahan,” ucap Ketum Partai Gerindra itu.
“Kita berusaha segala cara untuk anak-anak kita disiapkan, dididik yang baik. Kita tidak boleh kalah karena persaingan ketat di dunia,” lanjut Prabowo.
Tahap Implementasi dan Target ke Depan
Prabowo menargetkan penambahan jumlah unit secara bertahap, hingga setiap kelas memiliki perangkat pembelajaran digital tersebut.
“Tahun ini kita harapkan 330.000 sekolah akan dapat [smart TV]. 10 November, saya dapat laporan 100.000 sekolah akan dapat, sekarang baru 10.000, kemudian tahun depan kita tambah 1 sekolah 3 layar, idealnya nanti satu kelas 1 layar,” jelas Prabowo.
Dengan sistem ini, sekolah yang berada jauh dari pusat kota maupun di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) akan tetap bisa mendapatkan materi ajar dari guru-guru terbaik nasional.
“Di situ kita bisa memberi pelajaran-pelajaran yang terbaik, dan ini bisa bermanfaat di sekolah-sekolah apalagi di daerah terpencil, daerah tertinggal, terluar,” pungkasnya.***
Sumber