MainBeritaTulungagung – Drama pelantikan pejabat eselon II di Tulungagung kian memanas. Sekretaris Daerah (Sekda) Tulungagung, Tri Hariadi, yang dijadwalkan dilantik menjadi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), mangkir untuk kedua kalinya. Sudah ditunggu lebih dari tiga jam, tapi tak kunjung nongol di lokasi. Ponsel mati. Rumah terkunci. Jejaknya seakan hilang.
Seharusnya, Tri Hariadi dilantik bersamaan dengan 14 pejabat lain pada Kamis (11/12) sore. Namun ia absen dengan alasan sedang menjalankan tugas mewakili bupati di Bangkalan, Madura. Pelantikannya pun ditunda.
BKPSDM kemudian menjadwalkan pelantikan ulang khusus untuk dirinya pada Jumat (12/12) pukul 08.00 WIB. Undangan sudah diterima ajudan pribadinya, dan menurut informasi keduanya sudah berada di Tulungagung sejak Kamis malam.
Namun, pagi itu, skenario kembali buyar. Hingga pukul 11.00 WIB, Tri Hariadi tak nongol di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso. Tidak ada kabar. Tidak bisa dihubungi.
Kepala BKPSDM Tulungagung, Soeroto, mengaku kebingungan. Pihaknya bahkan sampai mengirim staf ke rumah pribadi Tri Hariadi.
Hasilnya? “Ponselnya mati. Rumah tertutup rapat, pagar digembok. Tetangga juga tidak tahu Pak Tri ke mana,” ujar Soeroto, Jumat (12/12).
Ia menegaskan, pihaknya tak bisa memastikan apakah ketidakhadiran berulang ini masuk kategori pelanggaran disiplin. BKPSDM masih berkoordinasi dengan Bagian Hukum untuk menafsirkan aturan kepegawaian yang relevan.
“Kalau terbukti melanggar, tentu ada sanksi sesuai ketentuan perundang-undangan,” tegasnya.
Terkait rencana pelantikan ulang, pihaknya belum berani menentukan langkah. Semua masih menunggu kajian lebih mendalam serta arahan dari Bupati Tulungagung dan Gubernur Jawa Timur.
“Kami akan melakukan pengkajian ulang dan berkoordinasi dengan bupati serta gubernur untuk memastikan langkah berikutnya,” pungkas Soeroto.
Sementara itu, publik Tulungagung dibuat bertanya-tanya: ke mana sebenarnya Sekda yang dimutasi jadi Kadisnakertrans itu? Apa benar sengaja tidak hadir atau sedang bertugas? Apa benar dia ‘mbalelao’. (ari)

