engapa Ketiak Bisa Basah dan Sedikit Bau Meski Minim Aktivitas?

0
5
Close-up asian woman with hyperhidrosis sweating. Young asia woman with sweat stain on her clothes against grey background. Healthcare concept.

Mainberita – Pernahkah Anda merasa ketiak basah dan sedikit berbau, padahal tidak sedang beraktivitas berat atau berada di cuaca panas?

Kondisi ini cukup umum dan bisa disebabkan oleh beberapa faktor biologis maupun kebiasaan sehari-hari. Mari kita bahas penyebabnya secara medis dan praktis.

1. Kelenjar Keringat Aktif

Tubuh manusia memiliki dua jenis kelenjar keringat utama: ekrin dan apokrin.

  • Kelenjar ekrin tersebar di seluruh tubuh dan berfungsi untuk mendinginkan tubuh.
  • Kelenjar apokrin, yang terletak di area seperti ketiak dan selangkangan, menghasilkan keringat yang lebih kental dan kaya protein.

Keringat dari kelenjar apokrin ini tidak berbau, namun ketika bereaksi dengan bakteri alami di kulit, bisa menghasilkan bau yang khas.

Baca Juga  5 Pekerjaan Freelance yang Cocok untuk Guru: Tambah Penghasilan Tanpa Ganggu Mengajar!

Jadi, meskipun aktivitas fisik rendah, keringat tetap bisa diproduksi oleh kelenjar apokrin karena dipicu oleh stres, hormon, atau suhu tubuh.

2. Pengaruh Hormon dan Stres

Tanpa aktivitas fisik pun, tubuh tetap merespons stres emosional atau kecemasan dengan memproduksi keringat—terutama di ketiak. Ini adalah reaksi alami tubuh yang sering disebut sebagai “stress sweat”.

Selain itu, perubahan hormon (misalnya saat pubertas, menstruasi, atau menopause) juga dapat membuat tubuh lebih mudah berkeringat.

3. Kebersihan dan Pakaian

Ketiak yang tidak dibersihkan dengan baik atau pakaian yang tidak menyerap keringat bisa menciptakan lingkungan lembap yang mendukung pertumbuhan bakteri penyebab bau.

Bahkan jika hanya duduk di ruangan ber-AC, keringat bisa tetap menumpuk jika sirkulasi udara buruk atau baju terlalu ketat.

Baca Juga  Niat Sholat Idul Adha: Lafal, Waktu, dan Tata Cara Singkatnya

4. Makanan dan Gaya Hidup

Beberapa makanan seperti bawang, makanan pedas, atau berkafein bisa meningkatkan produksi keringat dan memengaruhi baunya. Begitu juga dengan kebiasaan seperti merokok atau konsumsi alkohol.

Ketiak basah dan bau meskipun tidak banyak bergerak bisa disebabkan oleh aktivitas kelenjar apokrin, stres, hormon, dan kebersihan tubuh. Untuk mengatasinya, Anda bisa:

  • Menggunakan antiperspirant (bukan hanya deodoran),
  • Mandi secara teratur,
  • Menghindari pakaian yang terlalu tebal atau tidak menyerap keringat,
  • Menjaga pola makan sehat,
  • Mengelola stres dengan baik.

Jika keluhan terus berlanjut atau berlebihan, bisa jadi Anda mengalami hiperhidrosis (keringat berlebih), dan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here