Hari Raya Waisak: Makna, Sejarah, dan Tradisi dalam Perayaan Agama Buddha

0
6

Mainberita – Hari Raya Waisak, juga dikenal sebagai Vesak atau Visakha Puja, adalah hari suci yang paling penting bagi umat Buddha di seluruh dunia. Waisak memperingati tiga peristiwa besar dalam kehidupan Siddhartha Gautama (Buddha), yaitu:

  1. Kelahiran Siddhartha Gautama,
  2. Pencerahan atau mencapai Bodhi,
  3. Wafatnya atau parinibbana (nirwana sempurna).

Ketiga peristiwa ini diyakini terjadi pada tanggal yang sama, yaitu saat bulan purnama di bulan Waisak menurut kalender lunar.


Sejarah dan Latar Belakang
Siddhartha Gautama lahir di Lumbini (sekarang Nepal) sekitar abad ke-6 SM. Setelah melalui perjalanan spiritual panjang, beliau mencapai pencerahan di bawah pohon Bodhi di Bodh Gaya, India, dan kemudian menyebarkan ajaran Dharma (kebenaran) untuk membebaskan makhluk dari penderitaan. Waisak diperingati sebagai momen refleksi atas nilai-nilai kasih sayang, kedamaian, dan kebijaksanaan.

Baca Juga  Apakah Makan di Depan Orang yang Berpuasa Dosa? Ini Penjelasannya

Kapan Waisak Diperingati?
Hari Raya Waisak jatuh pada bulan purnama di bulan Waisak (biasanya Mei atau Juni). Di Indonesia, tanggal pasti Waisak ditetapkan berdasarkan penanggalan lunar dan diumumkan oleh pemerintah sebagai hari libur nasional. Pada tahun 2025, Hari Raya Waisak jatuh pada Senin, 12 Mei 2025.


Tradisi dan Perayaan Waisak
Waisak dirayakan dengan berbagai kegiatan religius, di antaranya:

  • Puja Bhakti (upacara sembahyang di vihara)
  • Meditasi dan pembacaan sutra
  • Pelepasan hewan (sebagai simbol pembebasan makhluk)
  • Pawai Waisak dan prosesi dari Candi Mendut ke Candi Borobudur (di Indonesia)
  • Derma atau berdana kepada fakir miskin dan mereka yang membutuhkan

Umat Buddha memanfaatkan momen ini untuk memperdalam spiritualitas, memperbanyak kebajikan, dan menebarkan perdamaian.

Baca Juga  Apakah Valentine’s Day Sepenting Itu untuk Dirayakan?

Makna Hari Waisak
Waisak bukan hanya tentang ritual keagamaan, tetapi juga mengajarkan tentang introspeksi diri, menahan hawa nafsu, serta hidup selaras dengan alam dan sesama makhluk. Hari suci ini mengingatkan umat manusia akan pentingnya kehidupan yang penuh welas asih, tanpa kekerasan, dan berlandaskan kebijaksanaan.

Hari Raya Waisak menjadi momen penting tidak hanya bagi umat Buddha, tetapi juga sebagai simbol universal tentang kedamaian dan penghormatan terhadap kehidupan. Melalui perayaan ini, nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, dan kebijaksanaan kembali ditegaskan dalam kehidupan masyarakat. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here