Mainberita – Tragedi meninggalnya mahasiswa Universitas Udayana (Unud) Bali, Timothy Anugerah Saputra (22), pada Rabu (15 Oktober 2025), yang diduga berkaitan dengan tindakan perundungan, memicu keprihatinan publik dan sorotan dari berbagai pihak.
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menegaskan bahwa kasus ini tidak boleh berlalu tanpa makna dan harus menjadi peringatan keras bagi dunia pendidikan bahwa kekerasan serta perundungan di lingkungan kampus masih terus terjadi.
Menurut Hetifah, kejadian tersebut harus menjadi momentum bagi seluruh perguruan tinggi untuk melakukan introspeksi dan reformasi budaya kampus.
> “Pendidikan sejati hanya dapat tumbuh dalam lingkungan yang aman, inklusif, dan manusiawi. Karena itu, setiap kampus harus memastikan tidak ada lagi kekerasan dalam bentuk apa pun,” ujarnya yang dilansir dari Tempo, Minggu (19/10/2025).
Tragedi ini juga memunculkan dorongan kuat agar kampus-kampus di Indonesia segera berbenah, memastikan lingkungan akademik benar-benar aman bagi mahasiswa untuk belajar dan berkembang tanpa rasa takut atau tekanan sosial.
Hetifah turut mengingatkan pentingnya penerapan Permendikbudristek Nomor 55 Tahun 2024 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi agar setiap insiden bisa ditangani secara serius dan transparan.
Selain itu, Komisi X DPR RI mendesak Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) untuk turun langsung dalam menangani kasus ini.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Kemendiktisaintek, Brian Yuliarto, menyatakan telah memerintahkan Rektor Universitas Udayana membentuk tim investigasi serta menjalin komunikasi intensif dengan keluarga korban guna mengusut kasus ini secara menyeluruh. (*)