Keunikan Cap Go Meh di Palembang, Sumatera Selatan: Tradisi Ziarah dan Kuliner Khas

0
33

MainBerita.com – Di Palembang, Cap Go Meh tidak hanya dirayakan dengan parade dan pertunjukan seni, tetapi juga dengan tradisi ziarah ke klenteng-klenteng tertua di kota ini, seperti Klenteng Hok Tjing Rio dan Klenteng Chandra Nadi.

Perayaan Cap Go Meh di Palembang, Sumatera Selatan, memiliki keunikan tersendiri yang membedakannya dari perayaan serupa di daerah lain.

Salah satu tradisi khas yang dilakukan adalah penyembelihan kambing hitam jantan pada malam puncak perayaan.

Tradisi ini merupakan hasil akulturasi budaya antara Tionghoa dan Islam, yang berakar dari legenda cinta antara saudagar Tionghoa, Tan Bun An, dan putri Raja Sriwijaya, Siti Fatimah.

Kisah mereka diabadikan dalam makam yang berada di Pulau Kemaro, tempat utama perayaan Cap Go Meh di Palembang.

Baca Juga  Surga Tersembunyi: Pesona Pantai Karanggongso yang Memikat di Trenggalek

Pada tahun 2025, perayaan Cap Go Meh di Palembang digelar lebih awal, yaitu pada 10-11 Februari, untuk menyesuaikan dengan kondisi pasang surut Sungai Musi.

Hal ini dilakukan agar kapal yang membawa warga Tionghoa dari berbagai daerah dapat bersandar dengan aman di Pulau Kemaro.

Untuk memudahkan akses ke Pulau Kemaro, panitia perayaan menyiapkan jembatan ponton yang menghubungkan daratan Palembang dengan pulau tersebut.

Selain itu, sebanyak 588 personel gabungan disiagakan untuk memastikan keamanan dan kelancaran acara.

Perayaan tahun ini tidak hanya dihadiri oleh umat Tridharma yang melakukan ritual keagamaan, tetapi juga menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara.

Berbagai atraksi budaya, seperti pertunjukan barongsai, penerbangan lampion, dan tentunya tradisi penyembelihan kambing hitam, menjadi daya tarik utama yang menambah semarak perayaan Cap Go Meh di Palembang.

Baca Juga  Rekomendasi Pantai Indah di Trenggalek yang Wajib Dikunjungi 

Selain itu, kuliner khas Cap Go Meh di Palembang juga cukup unik.

Jika di Jawa lontong Cap Go Meh menjadi makanan khas, di Palembang masyarakat Tionghoa menikmati Mie Panjang Umur, simbol harapan hidup yang panjang, serta kue keranjang yang disajikan dengan cara digoreng atau dikukus.

Bagi wisatawan, perayaan ini menjadi momen yang sayang untuk dilewatkan karena selain menikmati keindahan budaya, mereka juga dapat merasakan keberagaman yang memperkaya warisan bangsa.

Apakah di kota Anda juga ada perayaan Cap Go Meh yang menarik?

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here