Megengan: Tradisi Warisan Wali Songo yang Tetap Lestari di Tulungagung

0
23

Mainberita, Tulungagung, Menjelang datangnya Bulan Suci Ramadhan, masyarakat Tulungagung kembali menggelar tradisi Megengan, sebuah warisan budaya yang telah berlangsung turun-temurun. Megengan bukan sekadar perayaan, tetapi juga simbol persiapan spiritual dan kebersamaan dalam menyambut bulan penuh berkah.

Sejarah Megengan, Warisan Wali Songo

Tradisi Megengan diyakini sudah ada sejak zaman Wali Songo, terutama diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga dalam dakwahnya di tanah Jawa. Kata Megengan berasal dari bahasa Jawa “megeng”, yang berarti menahan, sebagai pengingat bagi umat Islam untuk bersiap menghadapi ibadah puasa dengan hati yang bersih dan penuh kesadaran.

Dalam sejarahnya, Megengan sering kali dilakukan dengan kenduri atau selamatan, di mana masyarakat berkumpul untuk berdoa, membaca tahlil, dan berbagi makanan sebagai bentuk syukur. Salah satu makanan khas yang identik dengan Megengan adalah apem, yang dipercaya sebagai simbol permohonan ampun kepada Allah SWT. Nama apem sendiri diyakini berasal dari kata Arab afwan, yang berarti maaf atau ampunan.

Baca Juga  Ny. Endang Gatut Sunu Dilantik sebagai Ketua TP PKK dan Ketua Pembina Posyandu Tulungagung

Megengan di Tulungagung, Tradisi yang Tetap Lestari

Di Tulungagung, Megengan masih menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, baik di desa maupun di perkotaan. Setiap tahunnya, tradisi ini menjadi momen silaturahmi bagi keluarga dan masyarakat. Masyarakat menggelar doa bersama, berbagi makanan dengan tetangga, hingga mengunjungi makam leluhur untuk berziarah dan mendoakan mereka.

Seiring dengan perkembangan zaman, Megengan kini juga dikemas dengan cara yang lebih modern. Banyak masyarakat bersepakat dan berkumpul di masjid atau mushola lingkungan dengan berdoa bersama, tak lupa ambengan berkat menjadi simbol dari kebersamaan.


“Megengan ini merupakan konsep yang mengusung simbol kerukunan dan semangat riang gembira dalam menyambut Bulan Suci Ramadhan,” ujar Anto salah satu warga Tulungagung

Baca Juga  Kebakaran Gudang Rumah Dinas Kepala Kantor Pos Tulungagung, Diduga Akibat Korsleting

Selain merayakan tradisi, megengan juga menjadi simbol kegembiraan masyarakat dalam menyambut datangnya bulan suci ramadhan. Dengan diadakannya megengan, harapannya adalah bisa diberikan berkah, keselamatan, dan kekuatan selama menjalankan ibadah puasa.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here