Mainberita – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya resmi mengadakan lelang jabatan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), dengan total 500 peserta bersaing untuk menduduki posisi strategis.
Dari jumlah tersebut, 70 pejabat petahana berupaya mempertahankan jabatan mereka, sementara 30 kandidat baru siap menggantikan mereka.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa seleksi ini bertujuan untuk memastikan hanya pejabat yang inovatif dan berorientasi pada pelayanan publik yang layak dipilih. Ia menekankan bahwa jabatan tidak bisa sekadar dipertahankan tanpa adanya kinerja nyata.
“Jika seorang pejabat tidak inovatif dan hanya berada di zona nyaman, bagaimana masyarakat bisa merasakan kehadiran pemerintah? Saya ingin pejabat yang bukan hanya berbicara teori, tetapi juga menerapkannya,” ujar Eri pada Sabtu (8/3/2025), dikutip dari Jawa Pos.
Lelang jabatan ini merupakan mekanisme seleksi terbuka bagi ASN untuk mengisi posisi pemerintahan, bertujuan meningkatkan transparansi dan memberikan kesempatan bagi pegawai yang kompeten, tanpa dipengaruhi faktor politik atau senioritas.
Di Surabaya, seleksi ini mencakup ASN dari berbagai tingkatan, mulai dari lurah, kepala bidang (kabid), camat, kepala perangkat daerah, hingga direktur RSUD. Proses ini memungkinkan pejabat yang kurang kompeten untuk tergantikan oleh kandidat yang lebih inovatif.
Salah satu aspek penting dalam sistem ini adalah keterbukaan proses seleksi. Pemkot Surabaya memastikan seluruh tahapan dapat diakses oleh publik melalui siaran langsung di YouTube dan melibatkan berbagai pihak dalam penilaian.
Langkah ini diharapkan dapat menghilangkan praktik nepotisme serta memastikan hanya pejabat terbaik yang terpilih. (*)