Sri Mulyani Tegaskan Netralitas Indonesia di Tengah Konflik Dagang AS-China

0
3
Sri Mulyani

Mainberita – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa Indonesia tetap mengambil sikap netral dalam menghadapi meningkatnya ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Dalam konferensi pers virtual yang digelar pada Kamis, 24 April 2025, ia menyatakan bahwa posisi Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN membuatnya tetap dihormati dan diperhitungkan oleh kedua pihak.

Sri Mulyani juga menyampaikan optimisme terhadap daya tawar Indonesia yang dinilai cukup kuat berkat stabilitas ekonomi nasional.

Menurutnya, kondisi ekonomi yang terjaga memberi Indonesia modal penting untuk menghadapi ketidakpastian global yang semakin kompleks.

“Jika perekonomian kita stabil dan menunjukkan kinerja yang baik, hal itu meningkatkan rasa hormat serta posisi tawar Indonesia dalam dinamika global yang semakin rumit,” ujarnya.

Baca Juga  Bus Suporter Bonek Alami Kecelakaan di Tol Pekalongan Saat Menuju Laga Persija vs Persebaya

Dalam pernyataannya, Sri Mulyani juga membahas perkembangan negosiasi antara Indonesia dan Amerika Serikat mengenai tarif perdagangan yang bersifat timbal balik.

Saat ini, tim dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian masih melanjutkan diskusi teknis dengan United States Trade Representative (USTR) untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

Selain itu, Pemerintah Indonesia juga aktif menjalin komunikasi dengan sektor bisnis Amerika melalui lembaga seperti The United States-Indonesia Society (USINDO) dan US Chamber of Commerce.

Sebagai bagian dari upaya diplomatik, Sri Mulyani dijadwalkan bertemu langsung dengan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, pada Jumat, 25 April 2025.

Tak hanya itu, koordinasi dengan sesama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN juga dilakukan, termasuk pertemuan dengan Managing Director IMF guna membahas dampak global dari kebijakan tarif AS.

Baca Juga  Polres Tulungagung Gelar Rakor Pencegahan Konflik Sosial Antar Perguruan Pencak Silat

Langkah Indonesia yang memilih netral dalam konflik dagang dua kekuatan ekonomi besar dunia ini mencerminkan sikap diplomasi yang strategis.

Dengan menjaga hubungan baik dengan kedua negara, Indonesia menempatkan diri sebagai mitra yang dipercaya sekaligus pemain regional yang memiliki peran penting dalam stabilitas ekonomi kawasan.

Namun, tantangan tetap ada. Di tengah perubahan kebijakan global dan potensi ketegangan lanjutan, Indonesia perlu memastikan agar kepentingan nasional tetap terjaga.

Kekuatan diplomatik dan ketahanan ekonomi akan menjadi kunci utama untuk menjaga posisi strategis ini dalam jangka panjang. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here