Mainberita Tulungagung – Dunia olahraga lari kini tak lagi terbatas di lintasan datar atau jalanan kota. Sebuah cabang yang lebih menantang, trail running, olahraga berlari di jalur pegunungan dan alam terbuka tengah digandrungi banyak kalangan, termasuk di Tulungagung.
Trail running memadukan antara teknik berlari, kekuatan otot, dan ketahanan mental, karena medan yang ditempuh bukan hanya tanjakan curam, tapi juga jalur berbatu, hutan, hingga tebing alami. Justru di situlah daya tariknya: petualangan, kebebasan, dan sensasi menaklukkan alam.
Setiap event trail run kini selalu ramai peserta. Para pelari tak hanya datang dari kalangan atlet, tapi juga masyarakat umum yang ingin mencari pengalaman berbeda. Fenomena ini pun membuka peluang munculnya komunitas-komunitas baru pecinta lari alam.
Di Tulungagung, wilayah yang dikelilingi perbukitan dan gunung, trail running menemukan rumah idealnya. Gunung Wilis, Bukit Lemparan, Gunung Budeg, hingga jalur menuju Candi Dadi menjadi rute favorit para pelari lokal.
“Candi Dadi itu salah satu menu latihan wajib,” kata salah satu pelari lokal. Dengan elevasi sekitar 300 meter, rute menuju situs bersejarah ini menawarkan medan menantang sekaligus panorama yang memanjakan mata.
Tak sedikit pelari pemula yang memilih jalur ini sebagai titik awal mengenal trail run. Selain dekat dari pusat kota, jalur menuju Candi Dadi juga relatif aman dan cocok untuk latihan rutin.
Fenomena ini memperlihatkan bahwa olahraga kini bukan sekadar aktivitas fisik, melainkan juga gaya hidup baru. Trail running menghadirkan keseimbangan antara tubuh, alam, dan jiwa petualang. Dan bagi Tulungagung, yang kaya akan lanskap pegunungan, olahraga ini bisa menjadi daya tarik wisata olahraga yang menjanjikan.