Mainberita – Dunia fashion selalu mengalami siklus, dengan tren lama yang kembali hadir dalam sentuhan modern.
Tahun 2025 tampaknya menjadi momentum kebangkitan kembali gaya olahraga era 80-an, di mana warna-warna mencolok, pola tabrak warna, dan aksesoris khas mulai menghiasi arena olahraga dan gaya hidup urban.

Tren ini mulai terlihat dari para atlet dan penggiat olahraga yang berani menampilkan gaya berbeda.
Salah satunya pelari asal Tulungagung Ela (Friday Running Community) , pelari yang tampil percaya diri dengan outfit lari bergaya 80-an.
Dengan kombinasi warna-warna mencolok dan potongan pakaian yang terinspirasi dari era aerobik, Ela menunjukkan bahwa pakaian olahraga tidak hanya tentang kenyamanan, tetapi juga tentang ekspresi diri.
Tidak hanya Ela, seorang pelari lainnya, Yeyen, atau yang biasa di panggil Pak Ketua juga turut menghidupkan kembali semangat 80-an melalui outfit olahraganya.
Yeyen memilih tampilan klasik dengan mengenakan singlet yang dipadukan dengan bandana di kepala dan tangan, menciptakan nuansa nostalgia yang kuat.

Gaya ini mengingatkan kita pada ikon-ikon fitness era 80-an seperti Jane Fonda dan Richard Simmons, yang selalu tampil energik dengan pakaian berwarna-warni dan aksesoris khas.
Kembalinya tren ini bukan sekadar fenomena fashion semata, tetapi juga mencerminkan semangat kebebasan dan keberanian dalam berekspresi.
Era 80-an dikenal dengan keberaniannya dalam bereksperimen dengan warna dan bentuk, tanpa takut melanggar pakem-pakem fashion yang ada.
Kini, generasi baru mulai mengadopsi kembali semangat tersebut, menghadirkan gaya yang mencolok namun tetap fungsional untuk olahraga dan aktivitas sehari-hari.
Media sosial juga turut berperan dalam menghidupkan kembali tren ini. Para influencer dan atlet mulai memamerkan gaya tabrak warna mereka di berbagai platform, menarik perhatian banyak orang untuk mencoba tampilan yang lebih berani.
Tak hanya di lintasan lari atau gym, tren ini juga merambah ke streetwear, di mana pakaian olahraga bergaya retro menjadi bagian dari fashion harian.
Selain itu, kebangkitan tren ini juga dipengaruhi oleh meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan dan kebugaran.
Dengan semakin banyaknya orang yang mulai berolahraga, pakaian olahraga tidak lagi hanya berfungsi sebagai perlengkapan teknis, tetapi juga menjadi bagian dari identitas dan gaya hidup.
Apakah tren tabrak warna ala 80-an ini akan benar-benar menghiasi tahun 2025? Jika melihat antusiasme yang semakin meningkat, tidak menutup kemungkinan bahwa gaya ini akan menjadi fenomena besar, tidak hanya di dunia olahraga tetapi juga dalam industri fashion secara keseluruhan.
Bagaimana dengan Anda? Apakah siap untuk menghidupkan kembali semangat 80-an dengan gaya berani dan penuh warna? (*)