Mainberita – Selama ini diabetes dikenal sebagai penyakit yang identik dengan usia lanjut. Namun, tren kesehatan terbaru menunjukkan bahwa diabetes kini juga banyak menyerang anak muda, bahkan generasi Z.
Pola makan yang tidak sehat, gaya hidup sedentari, serta konsumsi tinggi gula menjadi faktor utama meningkatnya risiko diabetes di usia muda.
Menurut para ahli kesehatan, diabetes tipe 2 kini tak lagi mengenal batas usia. Banyak remaja dan mahasiswa yang sudah menunjukkan gejala awal diabetes tanpa mereka sadari.
Karena itu, penting bagi generasi muda untuk mengenali tanda-tanda awalnya dan mulai mengubah gaya hidup sejak dini.
1. Gejala Awal Diabetes yang Sering Diabaikan
Beberapa gejala awal diabetes kerap dianggap sepele padahal bisa menjadi tanda bahaya, antara lain:
– Sering haus dan buang air kecil, terutama di malam hari.
– Mudah merasa lelah, meski tidak melakukan aktivitas berat.
– Nafsu makan meningkat, tetapi berat badan justru turun.
– Pandangan kabur (mata buram).
– Luka yang sulit sembuh, terutama di bagian kaki atau tangan.
– Kesemutan di ujung jari tangan dan kaki.
Jika kamu mengalami dua atau lebih dari gejala tersebut secara terus-menerus, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan gula darah.
2. Gaya Hidup dan Pola Makan yang Jadi Pemicu
Generasi muda masa kini sering terjebak dalam kebiasaan yang meningkatkan risiko diabetes tanpa sadar, seperti:
Konsumsi minuman manis berlebihan, misalnya boba, kopi susu kekinian, soda, atau energy drink.
Jarang bergerak, karena terlalu lama duduk saat kuliah, kerja, atau bermain gadget.
Pola tidur berantakan yang mengganggu metabolisme tubuh.
Makanan cepat saji dan tinggi karbohidrat olahan, seperti mie instan, roti putih, dan makanan gorengan.
Kombinasi faktor-faktor ini menyebabkan resistensi insulin, yaitu kondisi di mana tubuh tidak bisa menggunakan insulin secara efektif, sehingga kadar gula darah terus meningkat.
3. Makanan yang Perlu Dihindari oleh Gen Z
Untuk mencegah diabetes di usia muda, ada beberapa jenis makanan dan minuman yang sebaiknya mulai dibatasi, seperti:
🍩 Makanan tinggi gula: donat, kue manis, permen, dan dessert kekinian.
🧋 Minuman bergula tinggi: bubble tea, kopi susu, minuman kemasan, dan soda.
🍟 Makanan cepat saji: burger, kentang goreng, dan ayam goreng tepung.
🍞 Karbohidrat olahan: nasi putih berlebihan, mie instan, roti tawar putih.
🧂 Makanan olahan tinggi garam: sosis, nugget, atau makanan kaleng.
Mengganti makanan tersebut dengan buah segar, sayuran hijau, sumber protein sehat, dan air putih bisa membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
4. Cara Cegah Diabetes Sejak Dini
Pencegahan tetap lebih baik daripada pengobatan. Berikut langkah-langkah sederhana agar Gen Z tetap sehat dan terhindar dari diabetes:
– Rutin berolahraga minimal 30 menit setiap hari.
– Kurangi konsumsi gula tambahan hingga maksimal 50 gram per hari.
– Tidur cukup 7–8 jam setiap malam.
– Cek gula darah secara berkala, terutama jika ada riwayat keluarga penderita diabetes.
– Perbanyak air putih dan konsumsi makanan alami.
Diabetes bukan lagi penyakit “orang tua”. Saat ini, anak muda pun berisiko tinggi jika tidak menjaga pola makan dan gaya hidupnya.
Generasi Z perlu lebih bijak dalam memilih makanan bukan berarti tidak boleh jajan, tetapi harus tahu batas aman bagi tubuhnya. Mulailah sekarang: kurangi gula, banyak gerak, dan sayangi tubuhmu sebelum terlambat. (*)