Mainberita – Belakangan, voice phishing atau vishing semakin sering digunakan para penipu untuk mencuri data pribadi korban. Modus ini memanfaatkan rekayasa sosial dengan cara mempengaruhi psikologis targetnya.
Biasanya, pelaku menyamar sebagai perwakilan perusahaan ternama, bank, atau bahkan lembaga penegak hukum. Mereka membuat korban merasa terdesak atau percaya sepenuhnya, sehingga rela menyerahkan PIN, kode OTP, atau data rekening.
Selain mengaku dari lembaga resmi, penipu juga kerap menawarkan hadiah besar atau iming-iming kerja sama menarik. Tak jarang, mereka menelepon korban dengan dalih menagih utang yang katanya belum dilunasi.
Modus lain yang perlu diwaspadai adalah penipu mengklaim perangkat Anda terkena virus atau malware, lalu memaksa mengunduh aplikasi tertentu. Penipuan juga bisa berkedok pinjaman cepat, bantuan sosial, atau tagihan pajak.
📌 Bagaimana Cara Mengenali Telepon Vishing?
Agar tidak terjebak, Anda perlu tahu ciri-ciri telepon penipuan berikut:
1️⃣ Mengaku dari instansi resmi atau perusahaan besar
Biasanya penipu mengaku dari instansi pemerintah atau perusahaan ternama untuk menekan korban agar mau menuruti permintaan mereka.
2️⃣ Menjanjikan hadiah atau kerja sama fiktif
Waspadai penawaran hadiah atau undian yang tidak pernah Anda ikuti. Ini sering dijadikan umpan agar Anda lengah.
3️⃣ Tidak menyebut nama Anda dengan jelas
Petugas resmi selalu tahu identitas penerima telepon. Jika penelepon hanya menggunakan sapaan umum, patut dicurigai.
4️⃣ Mengancam ada utang yang belum dibayar
Teknik menakut-nakuti korban dengan ancaman denda atau hukuman penjara juga sering digunakan. Jika ragu, segera tutup telepon dan hubungi kontak resmi pihak yang disebut.
5️⃣ Meminta data penting
Jangan pernah membagikan nomor KTP, PIN, atau data kartu kredit melalui telepon. Lembaga resmi tidak akan memintanya dengan cara ini.
6️⃣ Klaim perangkat terinfeksi virus
Penipu sering menakut-nakuti korban dengan alasan perangkat terinfeksi malware, lalu mengarahkan untuk mengunduh aplikasi akses jarak jauh. Jangan pernah menuruti!
7️⃣ Meminta info pribadi yang seharusnya sudah mereka miliki
Hati-hati jika diminta memberikan data yang seharusnya sudah diketahui pihak resmi, seperti nomor polis asuransi atau data sekolah anak.
8️⃣ Ada jeda aneh sebelum penelepon bicara
Kadang, panggilan vishing menggunakan sistem otomatis, jadi sering terdengar jeda sebelum suara penipu muncul.
✅ Bagaimana Mencegah Jadi Korban?
- Selalu verifikasi informasi dengan menghubungi nomor resmi.
- Jangan bagikan data pribadi ke siapapun melalui telepon.
- Jika merasa janggal, akhiri panggilan segera.
- Laporkan upaya penipuan ke pihak berwenang atau Kominfo.
Tetap waspada, kenali ciri-cirinya, dan lindungi datamu! Kalau perlu, bagikan informasi ini ke orang-orang terdekat agar tidak ada lagi yang terjebak penipuan voice phishing.