MainBerita.com – Sebagai generasi yang multitasking dan ambisius, Gen Z sering kali terjebak dalam ritme kerja yang padat.
Tuntutan pekerjaan, deadline yang ketat, serta ekspektasi yang tinggi bisa membuat waktu untuk healing terasa sulit ditemukan.
Padahal, menjaga kesehatan mental dan fisik sama pentingnya dengan mencapai target kerja.
Jadi, bagaimana cara mengatur waktu untuk healing tanpa mengorbankan produktivitas? Berikut tipsnya!
1. Jadikan Healing sebagai Prioritas, Bukan Sekadar Waktu Sisa
Banyak orang menganggap healing hanya bisa dilakukan saat ada waktu luang. Padahal, jika tidak diprioritaskan, waktu luang itu tidak akan pernah ada.
Cobalah alokasikan waktu khusus dalam jadwal harian atau mingguan Anda untuk sekadar istirahat, refreshing, atau melakukan hal yang disukai.
✅ Gunakan teknik time blocking untuk menyisihkan waktu healing, misalnya 30 menit setiap sore untuk jalan santai.
✅ Terapkan “Me Time Policy”, di mana ada waktu khusus yang tidak boleh diganggu oleh pekerjaan.
2. Manfaatkan Libur dan Cuti dengan Cerdas
Jangan ragu mengambil cuti untuk istirahat. Healing tidak selalu harus liburan jauh, tetapi bisa berupa istirahat total dari pekerjaan selama sehari untuk mengisi energi kembali.
✅ Rencanakan short getaway ke tempat yang menenangkan.
✅ Staycation di rumah juga bisa jadi pilihan healing yang efektif.
✅ Jika tidak bisa cuti lama, manfaatkan weekend untuk aktivitas santai seperti piknik, hiking, atau sekadar nonton film favorit.
3. Terapkan “Micro-Healing” di Tengah Kesibukan
Tidak punya banyak waktu? Cobalah micro-healing, yaitu healing dalam waktu singkat yang bisa dilakukan di sela-sela kesibukan.
✅ 5-10 menit meditasi atau latihan pernapasan sebelum atau setelah bekerja.
✅ Dengarkan musik favorit atau podcast positif saat perjalanan ke kantor.
✅ Minum kopi atau teh santai di sela pekerjaan untuk merilekskan pikiran.
✅ Lakukan stretching ringan untuk mengurangi ketegangan tubuh akibat duduk terlalu lama.
4. Pisahkan Waktu Kerja dan Waktu Pribadi
Salah satu penyebab burnout adalah tidak adanya batasan jelas antara kerja dan kehidupan pribadi. Pastikan Anda tidak membawa pekerjaan ke luar jam kerja.
✅ Matikan notifikasi kerja di luar jam kantor agar tidak terganggu.
✅ Buat ritual penutup kerja, seperti merapikan meja atau membuat to-do list untuk esok hari.
✅ Jangan merasa bersalah untuk beristirahat, karena istirahat adalah bagian dari produktivitas.
5. Pilih Healing yang Sesuai dengan Kebutuhan
Healing tidak selalu harus traveling atau menghabiskan banyak uang. Sesuaikan dengan kebutuhan dan kepribadian Anda.
✅ Jika suka ketenangan → Meditasi, membaca buku, atau menulis jurnal.
✅ Jika suka bergerak → Olahraga ringan, jalan santai di taman, atau naik sepeda.
✅ Jika suka bersosialisasi → Hangout bareng teman atau ikut komunitas hobi.
Healing bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan agar tetap sehat secara mental dan fisik.
Meskipun sibuk kerja, Gen Z tetap bisa menyempatkan waktu untuk healing dengan cara yang fleksibel dan efisien. Ingat, menjaga keseimbangan antara kerja dan istirahat akan membuat Anda lebih produktif dan bahagia.
Jadi, kapan terakhir kali Anda meluangkan waktu untuk healing? (*)