Mainberita – Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), melakukan kunjungan silaturahmi ke kediaman Ir. Kasmudjo, dosen pembimbingnya semasa kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), pada Selasa (13/6).
Momen ini diabadikan dan dibagikan oleh Jokowi melalui akun Instagram pribadinya, @Jokowi, bertepatan dengan merebaknya isu dugaan ijazah palsu yang menyeret namanya dan kini tengah dalam proses hukum.
Dalam unggahannya, Jokowi menuliskan rasa hormat dan doa bagi sang dosen yang kini telah berusia 75 tahun namun tetap terlihat sehat dan penuh semangat.
“Hari ini, saya berkunjung untuk bersilaturahmi dengan Dosen Pembimbing Akademik saat kuliah di Fakultas Kehutanan UGM, Bapak Ir. Kasmudjo. Di usia 75 tahun, beliau masih sehat dan penuh semangat. Semoga Allah SWT senantiasa memberi kesehatan dan kekuatan kepada beliau,” tulis Jokowi.
Dalam video yang turut diunggah, terlihat Jokowi disambut hangat oleh Kasmudjo di rumahnya.
Keduanya berbincang santai, memperlihatkan hubungan yang tetap terjalin erat sejak masa kuliah Jokowi. Kasmudjo sendiri mengaku kaget namun bersyukur atas kunjungan tersebut. “Alhamdulillah, saya kaget dikabari adik Jokowi mau ke sini,” ujar Kasmudjo.
Di sisi lain, kunjungan ini berlangsung di tengah sorotan publik terhadap isu keaslian ijazah Jokowi sebagai lulusan UGM.
Sejumlah proses hukum pun telah berjalan, termasuk aduan pencemaran nama baik yang dilayangkan kubu Jokowi serta gugatan terkait legalitas ijazahnya yang tengah bergulir di Bareskrim Polri dan Pengadilan Negeri Surakarta.
Tak tinggal diam, tim hukum Jokowi juga melaporkan balik sejumlah pihak yang dianggap menyebarkan informasi palsu atau meragukan legalitas ijazahnya.
Laporan tersebut diajukan ke berbagai kepolisian daerah seperti Polda Metro Jaya, Polda Semarang, hingga ke Polres Solo dan Sleman.
Kunjungan ke Kasmudjo ini menjadi simbol bahwa di tengah terpaan isu dan kontroversi, Jokowi tetap memilih merawat hubungan kemanusiaan dan nilai-nilai kekeluargaan yang ia bangun sejak masa muda.
Ia tampak berusaha menunjukkan sisi personalnya sebagai seorang murid yang menghargai jasa gurunya, tak hanya sebagai kepala negara.
Momen ini juga secara tidak langsung menjadi pesan politik yang kuat bahwa Jokowi tak merasa perlu defensif secara langsung terhadap tudingan yang muncul.
Ia memilih untuk merespons dengan cara yang tenang dan penuh simbol, menegaskan keyakinannya bahwa kebenaran akan terungkap melalui jalur hukum yang sedang berjalan. (*)