Rumah Digusur, Remaja Ini Justru Kritik Kebijakan Dedi Mulyadi soal Perpisahan Sekolah

0
5

Mainberita – Beberapa waktu lalu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan penggusuran terhadap ratusan rumah yang berada di bantaran Kali Cikarang Bekasi Laut.

Di tengah situasi tersebut, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menanggapi permintaan seorang siswi remaja dan ibunya yang berharap tetap diadakan acara perpisahan sekolah di wilayah Jawa Barat.

Permintaan itu disampaikan saat keduanya, yang merupakan warga Cibitung, Kabupaten Bekasi—dan juga korban penggusuran—bertemu langsung dengan Dedi.

Sang gadis, lulusan SMA, menyampaikan keinginannya agar perpisahan tetap digelar dengan biaya yang lebih terjangkau, agar semua siswa dapat menikmatinya secara adil.

Dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel pada Sabtu (26/4/2025), Dedi mengkritisi kebiasaan sekolah yang membebankan biaya acara perpisahan kepada orang tua siswa.

Baca Juga  Viral! Wirda Mansur Ditagih Utang oleh 90 Ribu Anggota Komunitas, Pilih Diam dan Pamer Kunjungan ke Pesantren

Ia menilai praktik ini kerap memaksa orang tua berutang demi membiayai kegiatan seperti perpisahan atau study tour.

Remaja itu mengakui bahwa biaya tersebut cukup memberatkan, namun ia tetap berharap perpisahan bisa dilakukan karena tidak semua anak memiliki kesempatan merasakannya.

Saat ditanya lebih lanjut, ia menyebut bahwa saat lulus SMP dulu, ia harus membayar sekitar Rp1 juta untuk mengikuti acara perpisahan.

Sejak resmi menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat pada 20 Februari 2025, Dedi Mulyadi secara konsisten menyuarakan penolakan terhadap perpisahan dan study tour di SMA/SMK, karena dianggap memberikan beban finansial berlebih pada keluarga siswa. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here