Mainberita – Serial Malaysia Bidaah tengah menjadi sorotan publik setelah viral di media sosial.
Produsernya, Erma Fatima, mengungkapkan bahwa cerita dalam film tersebut diangkat dari pengalaman pribadinya.
Akun TikTok @nuni.askara menyebutkan bahwa drama ini memang berdasarkan kisah nyata yang dialami langsung oleh Erma.
Dalam wawancara yang dikutip dari laman Majoriti Malaysia, Erma mengenang masa lalunya ketika pernah menjadi bagian dari sebuah kelompok keagamaan yang tampaknya lurus dalam ajaran, namun menyimpan sisi gelap.
Ia menceritakan bahwa kelompok tersebut tampak sempurna dalam pengajaran agama, dzikir, dan ilmu lainnya.
Namun, kenyataan pahit terungkap ketika seorang anak dalam kelompok itu mengaku telah menjadi korban pelecehan oleh pemimpin spiritual mereka.
Erma menjelaskan bahwa bukan hanya satu orang yang menjadi korban, tetapi beberapa anak muda berusia sekitar 18 hingga 20 tahun mengalami hal serupa. Peristiwa itu tidak terjadi di Kuala Lumpur, melainkan di wilayah lain di Malaysia.
Dikenal luas sebagai sosok penting dalam industri hiburan Malaysia, Erma Fatima—yang bernama lengkap Fatimah binti Rahmad Ali—lahir pada 14 Maret 1968.
Ia telah menorehkan banyak prestasi, di antaranya meraih penghargaan Aktris Terbaik lewat film Hati Bukan Kristal dan Femina pada ajang Festival Film Malaysia.
Menanggapi kritik yang menyebut Bidaah mencemarkan nama Islam, Erma menegaskan bahwa yang ditampilkan dalam filmnya bukan ajaran Islam itu sendiri, melainkan penyimpangan oleh oknum.
Ia berharap film ini dapat membuka mata masyarakat, terutama para orang tua, untuk lebih berhati-hati ketika mempercayakan anak-anak mereka ke lembaga pendidikan agama, agar tidak terjebak dalam sekte menyimpang. (*)
